Manfaat Berpuasa Secara Medis !.



Assalamu'alaikum Warahmatulahi Wa Barakatuh...
Hallo Selamat Pagi...pagi yang cerah ya, hari ini adalah hari pertama berpuasa bagi umat muslim di seluruh dunia,termasuk saya..Alhamdulillah masih diberi kesempatan menjalani ibadah di bulan yang penuh berkah ini !. :)
Sebelum bergumul dengan aktifitas kantor yang segudang dan riweuh,saya sempetin buat posting dulu !.
Puasa atau Shaum mungkin sudah tidak asing lagi ya ditelinga kita, ternyata bukan hanya Agama Islam saja yang mengajarkan tentang puasa ini,tapi kepercayaan yang lain juga menganjurkan bahkan mewajibkan pengikutnya untuk berpuasa...namun hanya berbeda cara dan waktu saja,dan tujuan nya pun berbeda pula.
Ada yang tau apa saja sih manfaat puasa secara medis pada tubuh kita ?  berikut saya akan coba sharing informasi yang rangkum dari berbahai sumber :
Sebelumnya saya mengucapkan Selamat Berpuasa Bagi Umat muslim di seluruh dunia...Semoga amal ibadah kita diterima Allah S.W.T...Aaamiin Yaa Rabbal Aaalaamiin.... Barakallah !. :) Happy Fasting !.
Berbagai penelitian telah mengungkap adanya mukjizat puasa ditinjau dari perpekstif medis modern. Dalam penelitian ilmiah, tidak ditemukan efek merugikan dari puasa Ramadhan pada jantung, paru, hati, ginjal, mata, profil endokrin, hematologi dan fungsi neuropsikiatri.
Penelitian meta analisis atau penelitian terhadap berbagai Abstrak Terkait ini diperoleh dari Medline dan jurnal lokal di negara-negara Islam 1960-2009. Seratus tiga belas artikel yang memenuhi kriteria untuk pemilihan kertas dikaji secara mendalam untuk mengidentifikasi rincian bahan terkait.
Hasilnya, terdapat manfaat luar biasa dan tidak disangka sebelumnya oleh para ilmuwan tentang adanya mukjizat puasa Ramadhan bagi kesehatan manusia. Meskipun puasa Ramadhan aman untuk semua orang sehat dan beberapa kondisi sakit tertentu, namun dalam keadaan penyakit tertentu seseorang harus berkonsultasi dengan dokter dan mengikuti rekomendasi ilmiah.
Bulan Ramadhan adalah bulan yang paling dinanti oleh umat muslim. Saat itu, dianggap sebagai bulan yang penuh berkah dan rahmah. Semua umat muslim yang sehat dan sudah akil balik diwajibkan untuk berpuasa sebulan penuh. Meskipun untuk sebagian orang ibadah puasa cukup berat, tetapi terdapat keistimewaan untuk mendapatkan hikmah dari Allah berupa kebahagian, pahala berlipat, dan bahkan suatu muhjizat dalam kesehatan.
Allah berjanji akan memberikan berkah kepada orang yang berpuasa. Seperti ditegaskan sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Suny dan Abu Nu’aim: Berpuasalah maka kamu akan sehat Dengan berpuasa, akan diperoleh manfaat secara biopsikososial berupa sehat jasmani, rohani dan sosial. Rahasia kesehatan yang dijanjikan dalam berpuasa inilah yang menjadi daya tarik ilmuwan untuk meneliti berbagai aspek kesehatan puasa secara psikobiologis, imunopatofisilogis dan biomolekular.
Para pakar nutrisi dunia mendefinisikan puasa atau kelaparan (starvasi) sebagai pantangan mengkonsumsi nutrisi baik secara total atau sebagian dalam jangka panjang atau jangka pendek. Sedangkan konsep puasa dalam Islam secara substansial adalah menahan diri tidak makan, minum dan berhubungan suami istri mulai terbit fajar hingga terbenam matahari dengan disertai niat. Sehingga puasa memiliki perbedaan dibandingkan starvasi biasa.
Inilah 20 Mukizat Puasa Terhadap Kesehatan Manusia

1. Keseimbangan anabolisme dan katabolisme
Berbeda dengan kelaparan atau starvasi dalam berbagai bentuk dapat mengganggu kesehatan tubuh. Namun sebaliknya, dalam puasa ramadhan terjadi keseimbangan anabolisme dan katabolisme yang berakibat asam amino dan berbagai zat lainnya membantu peremajaan sel dan komponennya memproduksi glukosa darah dan mensuplai asam amino dalam darah sepanjang hari. Cadangan protein yang cukup dalam hati karena asupan nutrisi saat buka dan sahur akan tetap dapat menciptakan kondisi tubuh untuk terus memproduksi protein esensial lainnya seperti albumin, globulin dan fibrinogen. Hal ini tidak terjadi pada starvasi jangka panjang, karena terjadi penumpukan lemak dalam jumlah besar, sehingga beresiko terjadi sirosis hati. Sedangkan saat puasa di bulan ramadhan, fungsi hati masih aktif dan baik.

2. Tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah
Kemudian juga berbeda dengan starvasi, dalam puasa Islam penelitian menunjukkan asam amino teroksidasi dengan pelan dan zat keton tidak meningkat dalam darah sehingga tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah.

3. Tidak berpengaruh pada sel darah manusia
Dalam penelitian, saat puasa tidak berpengaruh pada sel darah manusia & tidak terdapat perbedaan jumlah retikulosit, volume sel darah merah serta rata-rata konsentrasi hemoglobin (MCH, MCHC) dibandingkan dengan orang yang tidak berpuasa.

4. Puasa pada penderita diabetes tipe 2 tidak berpengaruh
Puasa ramadhan pada penderita diabetes tipe 2 tidak berpengaruh dan tidak terdapat perbedaan protein gula, protein glikosilat dan hemoglobin glikosilat. Namun pada penderita diabetes tipe tertentu sebaiknya harus berkonsultasi dengan dokter bila hendak berpuasa. Diantaranya adalah penderita diabetes dengan keton meningkat, sedang hamil, usia anak atau komplikasi lain seperti gagal ginjal dan jantung.

5. Pengaruh pada Ibu hamil dan menyusui
Terdapat sebuah penelitian puasa pada ibu hamil, ibu menyusui, dan kelompok tidak hamil dan tidak menyusui di perkampungan Afika Barat. Ternyata dalam penelitian tersebut disimpulkan tidak terdapat perbedaan kadar glukosa serum, asam lemak bebas, trigliserol, keton, beta hidroksi butirat, alanin, insulin, glucagon dan hormon tiroksin.

6. Pengaruh pada janin saat ibu hami berpuasa
Penelitian di Departemen Obstetri dan Ginekologi dari Gaziantep University Hospital, terhadap 36 wanita sehat dengan kehamilan tanpa komplikasi berturut-turut dari 20 minggu atau lebih, yang berpuasa selama bulan Ramadhan untuk mengevaluasi efek Ramadan pada janin, pengukuran Doppler ultrasonografi dalam peningkatan diameter biparietal janin (BPD), peningkatan panjang tulang paha janin (FL), meningkatkan berat badan diperkirakan janin (EFBW), profil biofisik janin (BPP), indeks cairan amnion (AFI), dan rasio arteri umbilikalis sistol / diastol (S / D) rasio.
Kortisol serum ibu, trigliserida, kolesterol total, low-density lipoprotein (LDL), high density lipoprotein (HDL), very Low density lipoprotein (VLDL), dan LDL / HDL rasio juga dievaluasi sebelum dan sesudah Ramadhan. Hasil penelitian menunjukkan, tidak ada perbedaan signifikan yang ditemukan antara kedua kelompok untuk usia janin, berat badan ibu, perperkiraan kenaikan berat badan janin (EFWG), BPP janin, AFI, dan rasio arteri umbilikalis S / D.

7. Penurunan glukosa dan berat badan
Studi kohort dilakukan pada 81 mahasiswa Universitas Teheran of Medical Sciences saat berpuasa. Dilakukan evaluasi berat badan, indeks massa tubuh (BMI), glukosa, trigliserida (TG), kolesterol, lipoprotein densitas rendah (LDL), high density lipoprotein (HDL), dan Very Low density lipoprotein (VLDL), sebelum dan sesudah Ramadhan. Studi ini menunjukkan bahwa puasa Ramadhan menyebabkan penurunan glukosa dan berat badan. Meskipun ada penurunan yang signifikan dalam frekuensi makan, peningkatan yang signifikan dalam LDL dan penurunan HDL tercatat pada bulan Ramadhan. Tampaknya efek puasa Ramadhan pada tingkat lipid dalam darah mungkin berkaitan erat dengan pola makan gizi atau respon kelaparan biokimia.

8. Pengaruh pada fungsi kelenjar gondok
Ketika berpuasa ternyata juga terbukti tidak berpengaruh pada fungsi kelenjar gondok manusia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kadar plasma tiroksin (TS),tiroksin bebas, tironin triyodium dan hormon perangsang gondok (TSH) pada penderita laki-laki yang berpuasa.
9. Pengaruh pada hormon virgisteron
Sedangkan pada penelitian hormon wanita tidak terjadi gangguan pada hormon virgisteron saat melaksanakan puasa. Tetapi, 80% populasi penelitian menunjukkan penurunan hormon prolaktin. Penelitian ini menunjukkan harapan baru bagi penderita infertilitas atau kemandulan wanita yang disebabkan peningkatan hormon prolaktin. Sehingga saat puasa, wanita tetap berpeluang besar untuk tetap pada kondisi subur.

10. Bermanfaat Bagi Jantung
Beberapa penelitian menyebutkan sebenarnya tidak terdapat perbedaan yang mencolok saat berpuasa dibandingkan saat tidak berpuasa. Puasa Ramadhan tidak mempengaruhi secara drastis metabolisme lemak, karbohidrat dan protein. Meskipun terjadi peningkatan serum uria dan asam urat sering terjadi saat terjadi dehidrasi ringan saat puasa. Saat berpuasa ternyata terjadi peningkatan HDL dan apoprotein alfa1. Penurunan LDL sendiri ternyata sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Beberapa penelitian “chronobiological” menunjukkan saat puasa Ramadhan berpengaruh terhadap ritme penurunan distribusi sirkadian dari suhu tubuh, hormon kortisol, melatonin dan glisemia. Berbagai perubahan yang meskipun ringan tersebut tampaknya juga berperan bagi peningkatan kesehatan manusia.

11. Memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerja sel
Saat puasa terjadi perubahan dan konversi yang masif dalam asam amino yang terakumulasi dari makanan, sebelum didistribusikan dalam tubuh terjadi format ulang. Sehingga, memberikan kesempatan tunas baru sel untuk memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerjanya. Pola makan saat puasa dapat mensuplai asam lemak dan asam amino penting saat makan sahur dan berbuka. Sehingga terbentuk tunas-tunas protein , lemak, fosfat, kolesterol dan lainnya untuk membangun sel baru dan membersihkan sel lemak yang menggumpal di dalam hati. Jumlah sel yang mati dalam tubuh mencapai 125 juta perdetik, namun yang lahir dan meremaja lebih banyak lagi.

12. Sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin
Penghentian konsumsi air selama puasa sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin hingga mencapai 1000 sampai 12.000 ml osmosis/kg air. Dalam keadaan tertentu hal ini akan memberi perlindungan terhadap fungsi ginjal. Kekurangan air dalam puasa ternyata dapat meminimalkan volume air dalam darah. Kondisi ini berakibat memacu kinerja mekanisme lokal pengatur pembuluh darah dan menambah prostaglandin yang pada akhirnya memacu fungsi dan kerja sel darah merah.

13. Dalam keadaan puasa ternyata dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Penelitian menunjukkan saat puasa terjadi peningkatan limfosit hingga sepuluh kali lipat. Kendati keseluruhan sel darah putih tidak berubah ternyata sel T mengalami kenaikkan pesat. Pada penelitian terbaru menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar apo-betta, menaikkan kadar apo-alfa1 dibandingkan sebelum puasa. Kondisi tersebut dapat menjauhkan serangan penyakit jantung dan pembuluh darah.

14. Penurunan berbagai hormon salah satu rahasia hidup jangka panjang
Penelitian endokrinologi menunjukkan bahwa pola makan saat puasa yang bersifat rotatif menjadi beban dalam asimilasi makanan di dalam tubuh. Keadaan ini mengakibatkan penurunan pengeluaran hormon sistem pencernaan dan insulin dalam jumlah besar. Penurunan berbagai hormon tersebut merupakan salah satu rahasia hidup jangka panjang.

15. Bermanfaat dalam pembentukan sperma
Manfaat lain ditunjukan dalam penelitian pada kesuburan laki-laki. Dalam penelitian tersebut dilakukan penelitian pada hormon testoteron, prolaktin, lemotin, dan hormon stimulating folikel (FSH), Ternyata hasil akhir kesimpulan penelitian tersebut puasa bermanfaat dalam pembentukan sperma melalui perubahan hormon hipotalamus-pituatari testicular dan pengaruh kedua testis.

16. Bermanfaat untuk penderita radang persendian (encok) atau rematoid arthritis
Manfaat lain yang perlu penelitian lebih jauh adalah pengaruh puasa pada membaiknya penderita radang persendian (encok) atau rematoid arthritis. Parameter yang diteliti adalah fungsi sel penetral (netrofil) dan progresifitas klinis penderita. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat korelasi antara membaiknya radang sendi dan peningkatan kemampuan sel penetral dalam membasmi bakteri.

17. Memperbaiki hormon testoteron dan performa seksual
Dalam sebuah jurnal endokrin dan metabolisme dilaporkan penelitian puasa dikaitkan dengan hormon dan kemampuan seksual laki-laki. Penelitian tersebut mengamati kadar hormon kejantanan (testoteron), perangsang kantung (FSH) dan lemotin (LH). Terjadi perubahan kadar berbagai hormon tersebut dalam tiap minggu. Dalam tahap awal didapatkan penurunan hormon testoteron yang berakibat penurunan nafsu seksual tetapi tidak menganggu jaringan kesuburan. Namun hanya bersifat sementara karena beberapa hari setelah puasa hormon testoteron dan performa seksual meningkat pesat melebihi sebelumnya

18. Memperbaiki kondisi mental secara bermakna
Seorang peneliti diMoskow melakukan penelitian pada seribu penderita kelainan mental termasuk skizofrenia. Ternyata dengan puasa sekitar 65% terdapat perbaikan kondisi mental yang bermakna. Berbagai penelitian lainnya menunjukkan ternyata puasa Ramadhan juga mengurangi risiko kompilkasi kegemukan, melindungi tubuh dari batu ginjal, meredam gejolak seksual kalangan muda dan penyakit lainnya yang masih banyak lagi.

19. Peningkatan komunikasi psikososial baik dengan Allah dan sesama manusia
Manfaat puasa bagi kehidupan psikososial memegang peranan penting dalam kesehatan manusia. Dalam bulan puasa terjadi peningkatan komunikasi psikososial baik dengan Allah dan sesama manusia. Hubungan psikologis berupa komunikasi dengan Allah akan meningkat pesat, karena puasa adalah bulan penuh berkah. Setiap doa dan ibadah akan berpahala berlipat kali dibandingkan biasanya.
Bertambahnya kualitas dan kuantitas ibadah di bulan puasa akan juga meningkatkan komunikasi sosial dengan sesama manusia baik keluarga, saudara dan tetangga akan lebih sering. Berbagai peningkatan ibadah secara langsung akan meningkatkan hubungan dengan Pencipta dan sesamanya ini akan membuat jiwa lebih aman, teduh, senang, gembira, puas serta bahagia.

20. Menurunkan adrenalin
Keadaan psikologis yang tenang, teduh dan tidak dipenuhi rasa amarah saat puasa ternyata dapat menurunkan adrenalin. Saat marah terjadi peningkatan jumlah adrenalin sebesar 20-30 kali lipat. Adrenalin akan memperkecil kontraksi otot empedu, menyempitkan pembuluh darah perifer, meluaskan pembuluh darah koroner, meningkatkan tekanan darah arterial dan menambah volume darah ke jantung dan jumlah detak jantung. Adrenalin juga menambah pembentukan kolesterol dari lemak protein berkepadatan rendah. Berbagai hal tersebut ternyata dapat meningkatkan resiko penyakit pembuluh darah, jantung dan otak seperti jantung koroner, stroke dan lainnya.
Berbagai kajian ilmiah melalui penelitian medis telah menunjukkan bahwa ternyata puasa sebulan penuh saat bulan ramadhan bermanfaat sangat luar biasa bagi tubuh manusia. Sebaliknya banyak penelitian menunjukkan bahwa puasa berbeda dengan starvasi biasa, secara umum tidak akan mengganggu tubuh manusia. Dalam mencermati temuan ilmiah tersebut akan lebih diyakini bahwa berkah kesehatan yang dijanjikan dalam berpuasa ternyata bukan sekedar teori dan opini. Manfaat puasa bagi kesehatan sebagian telah terbukti secara ilmiah. Wajar saja, bahwa puasa adalah saat yang paling dinantikan oleh kaum muslim karena memang terbukti secara ilmiah menjanjikan berkah dan mukjizat dalam kesehatan manusia.
Selain itu dari sisi Psikologis & Sosial,puasa juga memberikan efek positif..diantaranya :

Puasa memiliki nilai-nilai sosial, di antaranya ; melahirkan rasa persamaan di antara sesama kaum Muslimin, bahwa mereka adalah umat yang sama, makan di waktu yang sama dan berpuasa di waktu yang sama pula. Yang kaya merasakan ni’mat Allah sehingga menyayangi yang fakir. Menghindari perangkap-perangkap setan yang ditujukan kepada manusia. Lain dari itu, puasa bisa melahirkan ketakwa’an kepada Allah yang mana ketakwa’an tersebut dapat memperkuat hubungan antar individu masyarakat . Mengingat dan Merasakan Penderitaan Orang Lain Merasakan lapar dan haus juga memberikan pengalaman kepada kita bagaimana beratnya penderitaan yang dirasakan orang lain. Sebab pengalaman lapar dan haus yang kita rasakan akan segera berakhir hanya dengan beberapa jam, sementara penderitaan orang lain entah kapan akan berakhir. Dari sini, semestinya puasa akan menumbuhkan dan memantapkan rasa solidaritas kita kepada kaum muslimin lainnya yang mengalami penderitaan yang hingga kini masih belum teratasi, seperti penderitaan saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah kemiskinan, kelaparan, banjir atau bencana alam lainnya. Rasa syukur dan ihklas dalam puasa ramadhan akan meningkatkan kepedulian terhadap masalah sosial dan politik berbagai wilayah lain di Tanah Air serta yang terjadi di berbagai belahan dunia lainnya seperti di Iran, Irak, Palestina dan sebagainya. Puasa sebagai tradisi agama-agama yang memiliki makna universal harus dijadikan energi positif bagi menguatnya pemahaman multikultural yang disemangati oleh nilai-nilai ketuhanan (rabbaniyah) dan kemanusiaan (insaniyah). Sebagai simbol dari rasa solidaritas itu, sebelum Ramadhan berakhir, kita diwajibkan untuk menunaikan zakat agar dengan demikian setahap demi setahap kita bisa mengatasi persoalan-persoalan umat yang menderita. Bahkan zakat itu tidak hanya bagi kepentingan orang yang miskin dan menderita, tapi juga bagi kita yang mengeluarkannya agar dengan demikian, hilang kekotoran jiwa kita yang berkaitan dengan harta seperti gila harta, kikir dan sebagainya Termasuk manfaat puasa secara sosial adalah membiasakan umat berlaku disiplin, bersatu, cinta keadilan dan persamaan, juga melahirkan perasaan kasih sayang dalam diri orang-orang beriman dan mendorong mereka berbuat kebajikan. Puasa ramadhan mengharuskan pelakunya berbuat baik, tidak berkata kotor, tidak bergunjing, tidak ghibah sehingga akan mempererat persatuan dan kerukunan bersaudara dan bertetangga yang sebelumnya sempat terganggu. Puasa ramadhan juga menjaga, menurunkan dan menjauhkan penyakit sosial masyarakat seperti pencurian, prostitusi, perampokan dan kekerasan terhadap anak.

Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan bertindak bodoh, maka Allah tidak akan menerima amal itu (puasa) yang meninggalkan makan dan minumnya.
(Hadits riwayat Abu Hurairah)


Puasa dalam bahasa Indonesia berarti menahan makan dan minum. Sedangkan dalam bahasa Arab puasa berasal dari kata Shiyam dari akar kata : Shama-yashumu-shauman-shiyaman artinya menahan dari makan dan minum, berkata-kata kotor dan melakukan perbuatan jelek. Menurut terminologi shiyam atau puasa, berarti: menahan diri dari makan, minum dan berjima’ mulai terbit fajar hingga terbenam matahari.

Dalam etimologi dan terminologi puasa difahami sebagai suatu yang menuntut keteguhan, kesabaran, keyakinan dan penuh perhitungan dalam pelaksanaannya. Dua aspek dalam diri manusia yang tidak pernah lepas dari pelaksanaan puasa, pertama aspek fisikal, dan yang kedua aspek psikologis. Pada aspek fisikal seorang muslim yang berpuasa akan senantiasa menahan dari makan dan minum. Sedangkan pada aspek psikologis, seorang muslim yang berpuasa mematuhi peraturan dan perintah berhubungan dengan sifat tercela, seperti; berdusta, takabbur, mengumpat, hasad, iri hati, dan riya’.

Sifat-sifat tercela yang bersarang dalam hawa nafsu dan keinginan yang berpusat di perut dan yang ditunggangi oleh sifat-sifat syaitan menjadi sasaran asasi dalam ibadah puasa. Seorang muslim yang berpuasa berusaha dan berjuang mati-matian untuk menekan, menahan, menindas dan mengendalikan hawa nafsu, terutama dari sifat-sifat tercela.

Hikmah di balik pelaksanaan ibadah puasa meliputi penguatan iman dan pemantapannya. Dengan keimanan yang tertanam dalam diri seorang muslim, maka ia akan merasa dikawal dan diawasi sehingga kemauan untuk melakukan perbuatan tercela dan maksiat mampu dihindari. Puasa mempunyai muatan yang berisikan latihan kesabaran, ketekunan, dan usaha untuk menahan diri dari pelbagai kemungkinan; terjebak dalam dosa dan maksiat. Puasa juga merupakan pendidikan bagi hati sanubari manusia, di mana dengan berpuasa seseorang muslim selalu konsisten dengan tingkah laku yang baik dan benar. Dan dapat pula mengendalikan hati sanubarinya sendiri tanpa menghendaki pengawasan dan monitoring dari siapapun. Seorang muslim yang berpuasa harus punya keyakinan bahwa ia selalu dikawal dan diawasi oleh Allah SWT. Dengan demikian apabila ia berniat untuk melakukan suatu pelanggaran terhadap ketentuan puasa, maka ia selalu ingat bahwa ia sedang berpuasa. Jika seseorang menyakiti hatinya atau merugikan pribadinya, maka kemarahannya dibendung dan keyakinannya senantiasa bersama Allah SWT. Seorang yang berpuasa secara kontinyu melatih dirinya supaya selalu dalam kesabaran dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Puasa yang diamalkan dengan penuh perhitungan, keimanan dan ketaqwaan akan melahirkan kejujuran, keikhlasan dan kesabaran yang akhirnya akan mendatangkan anugerah sebagai orang yang bertaqwa dan mencapai kondisi psikologis yang nyaman, damai, dan memiliki kesehatan mental yang baik. Puasa dengan dorongan iman, taqwa dan penuh perhitungan merupakan puasa hakiki yang melahirkan solidaritas dan dapat pula memaklumi perasaan orang-orang fakir dan miskin. Puasa seperti ini, mampu melatih diri bahwa kehidupan tidak selamanya senang. Hanya Allah saja yang bisa memberikan ganjaran pahala kepada orang yang berpuasa di akhirat kelak nanti.

Rasa belas kasih dan solidaritas yang timbul, sebagai efek dari ibadah puasa merupakan implementasi pembinaan yang berketerusan dengan menahan lapar, haus, menahan kehendak seksualitas di siang hari, dan menahan diri untuk senantiasa berkata-kata yang baik. Rasa keprihatinan dan keinginan dalam melapangkan dan meringankan beban si fakir dan miskin adalah usaha psikologis orang berpuasa yang amat menyentuh hati dan perasaan seorang muslim dan mukmin yang sedang berpuasa. Seorang muslim dan mukmin yang berpuasa; melatih dirinya supaya hidup sebagai seorang fakir dan miskin yang dalam kehidupannya kadangkala makan, dan kadangkala tidak makan sama sekali. Maka seorang mukmin yang berpuasa akan menghadapi hidupnya di hari itu dengan psikologis yang lebih lapang, bersikap lebih toleran dan tolong-menolong, lebih mampu beradaptasi dengan alam lingkungannya, serta lebih mampu menahan pelbagai interaksi dan perbincangan sesama manusia.

Membantu meringankan beban fakir dan miskin sebagai manifestasi daripada puasa merupakan usaha ke arah peningkatan rasa persamaan dan keserasian di antara sesama muslim di mana yang membedakannya hanyalah ketaqwaan kepada Allah SWT. Terwujudnya keserasian dan keselarasan dengan alam sekitar merupakan basics dalam mewujudkan kesehatan mental manusia. Tercapainya kehidupan yang sesuai dan serasi di antara umat Islam dan sekitarnya serta antara fungsi-fungsi psikologis dalam arti berkembangnya seluruh potensi psikologis secara seimbang, sehingga manusia mencapai kesehatan lahir dan batin, fisikal dan psikologis serta terhindar dari pertentangan batin, kegoncangan, kebimbangan, keraguan dan tekanan perasaan dalam menghadapi pelbagai dorongan, motivasi, dan kemauan.

Di samping rasa solidaritas yang ditimbulkan, puasa juga mempunyai pengaruh luhur dalam melepaskan manusia dari cengkeraman dan kebiasaan hina dan buruk. Kebiasaan buruk yang sudah dilakukan secara terus-menerus, amat sulit untuk diubah tanpa melalui latihan rutin dan berketerusan pula. Orang yang semasa kecil, biasa berdusta, maka selepas ia dewasa, perangai itupun terbawa-bawa Demikian juga dengan perbuatan buruk yang lain, yang sudah menjadi kebiasaannya adalah amat sulit untuk diubah. Puasa melatih diri agar terhindar dari penyakit-penyakit hati; karena siapa saja yang tidak dapat mengendalikan hawa nafsu akan menjadi korban hasutan iblis, fikirannya akan dipengaruhi iblis yang mengajak berbuat buruk dan jahat sesuai dengan ide yang dimiliki iblis. Oleh itu, seseorang muslim perlu berpuasa karena puasa bukan hanya menahan lapar dan haus saja, tetapi kejiwaannya harus mampu pula menghalau nafsu-nafsu iblis dan syaitan yang mengajak berbuat jahat. Dengan berpuasa seorang muslim senantiasa meningkatkan rasa percaya pada diri sendiri; di samping melahirkan konsep diri yang optimistik yang merupakan indikasi adanya mental yang sehat untuk menghadapi rintangan hidup yang semakin besar.

Puasa melatih seseorang muslim untuk hidup sabar. Dalam psikoterapi puasa, seorang terapis berperanan aktif dalam menguraikan peranan, fungsi, serta manfaat dari kewajiban menunaikan ibadah puasa. Seorang pasien mental yang memahami tentang peranan, fungsi dan manfaat puasa tersebut, akan menjadikan puasa sebagai terapi bagi dirinya yang cemas, dan menghadapi tekanan mental yang kuat. Dengan demikian, psikoterapi puasa dapat dijadikan sebagai metode baru dalam kesehatan mental. Psikoterapi Puasa juga merupakan suatu langkah bagi usaha manusia dalam mensimilarkan antara sains modern dengan kemajuan yang membelakangi dimensi spiritual, sehingga pakar-pakar sains dan ilmu pengetahuan, tanpa agama melahirkan kegersangan dan kegoncangan psikologis manusia. Dengan demikian psikoterapi puasa yang esensial dari teori dan metode psikoterapi Islam dapat membantu menumbuhkembangkan kesehatan mental dan kepribadian, serta menjadi realitas bagi kepentingan spiritual manusia dalam menghadapi rintangan dan tantangan zaman yang semakin sulit dan rumit.

Segitu aja dulu ya.. Happy Fasting !.
See Ya Soon..

~Yogi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Pabrikan Motor BSA

Lagu Yang Menginspirasi !. (Part 1)

Sejarah Pabrikan Motor Norton